Topic outline

  • Kewarganegaraan Digital

    • Pada tahun 2010, program pedagogi pertama untuk kewarganegaraan digital dimulai oleh Laboratorium Facebook Oscar Wilde. Ini adalah kolaborasi antara Perpustakaan dan Arsip Umum Kota Dublin dan Estelle Clements dari Institut Teknologi Dublin . Sebuah tim global yang terdiri dari peneliti dan pendidik menciptakan lingkungan pembelajaran multi-platform (online dan offline) untuk mendidik siswa dan masyarakat tentang kewarganegaraan digital. Proyek ini menjadi dasar karya doktoral Clements, yang merumuskan Model Kewarganegaraan Digital dalam pedagogi . Pada saat itu, Clements sangat prihatin bahwa inisiatif kewarganegaraan digital yang baru tidak mempertimbangkan permasalahan filosofis dan etika mendasar yang muncul di era digital dan berupaya memberikan landasan yang kuat untuk memecahkan masalah ini.

      Pada tahun 2014, Universitas Newcastle meluncurkan program untuk mengajarkan kewarganegaraan digital kepada mahasiswa pascasarjana di Open Lab mereka. Penelitian program berkonsentrasi pada "menjelajahi bagaimana teknologi digital dapat memberdayakan warga negara dan komunitas" dan "melatih mahasiswa doktoral dalam desain, penerapan, dan evaluasi teknologi dan layanan digital berbasis komunitas."

      Pada tahun 2018, Jaringan Penelitian MacArthur tentang Pemuda dan Politik Partisipatif (YPP) merilis perangkat kewarganegaraan digital yang digambarkan sebagai: "kumpulan sumber daya bagi para pendidik untuk mendukung generasi muda dalam mengeksplorasi, mengenali, dan menganggap serius potensi sipil dalam kehidupan digital." Perangkat ini banyak memanfaatkan literasi media digital, dengan fokus pada lima modul: Mengeksplorasi Isu Komunitas, Investigasi, Dialog, Suara, dan Tindakan". 


    • Peneliti Estelle Clements mendefinisikan kewarganegaraan digital sebagai "studi tentang hak dan tanggung jawab warga negara yang menghuni dunia informasi dan mengakses dunia secara digital." Clements, yang merupakan peneliti doktoral di Institut Teknologi Dublin , pertama kali mengemukakan definisi ini pada tahun 2010 sebagai bagian dari proyek pendidikan yang dilakukan bersama dengan Perpustakaan dan Arsip Umum Kota Dublin . Tujuan dari proyek mereka adalah untuk mengajarkan tentang kehidupan di dunia online.

      Menurut Clements definisi ini memenuhi tiga tujuan: 

      1. Hal ini mendorong pemahaman tentang lingkungan di mana tindakan sipil berlangsung.
      2. Hal ini mengakui filosofi informasi yang mendasari lingkungan ini.
      3. Hal ini mendukung wacana kebijakan yang membahas hak-hak dasar dan tanggung jawab etis warga negara.

      Konsep lain mengenai kewarganegaraan digital masih terus bermunculan. Universitas Newcastle berpendapat bahwa Kewarganegaraan Digital adalah tentang "Teknologi digital dan desain berbasis warga."


    • Ika P, S.Pd - SMK Penerbangan Angkasa Iswahjudi